ALS-MARIHAT
Lokasi areal Tanaman Belum Menghasilkan (TBM 1) yang berada di areal Afdeling 3 kebun Marihat kini terlihat tampak semak ditumbuhi banyak rerumputan seperti tidak terurus.
Selain rumput yang mulai menjalar panjang, dilokasi ini juga sangat jelas terlihat banyak sampah berserakan. Sepertinya pihak Afdeling 3 kebun Marihat telah melakukan pembiaran atas ini.
Mendengar hal ini, Simon Nainggolan selaku Ketua team investigasi TOPAN RI Sumut langsung turun kelokasi. Dan dari hasil pantauan Tim pada Kamis (05/07/2018) dilokasi siang tadi, areal TBM sebenarnya harus ditumbuhin mukuna yang bertujuan untuk menjaga kelembapan dan unsur hara pada tanah.
Tetapi tidak seperti wajar nya berlaku atau di berlakukan pada areal TBM Afdeling 3 kebun Marihat. Dilokasi sama sekali tidak ada ditanami mukuna.
Menurut Simon, hal ini sudah pasti akan mempengaruhi kelak produksi Tandan Buah Segar. Justru seharusnya perawatan yang optimal harus dilakukan.
Seharusnya mukuna di tanam sebelum penanaman bibit sawit. Dan mukuna juga harus dari hasil penyemaian biji, bukan steck dari batang.
Setelah mukuna tumbuh rata pada areal yang akan di tanamin sawit, barulah di buat lubang. Dan setelah penanaman pada masa TBM 1, dilakukan juga piringan.
“Melihat situasi areal TBM Afdeling 3 kebun Marihat ini, sangat jauh dari kewajaran. Jelas terlihat tidak wajarnya kuantitas mukuna, serta ditumbuhin rumput dan juga belum adanya piringan”, ucapnya.
Masih menurut Simon, sangat wajar timbul pertanyaan, mengapa perawatan pada areal Afdeling 3 kebun Marihat tidak dilakukan secara optimal, apakah pada RKP tidak di prioritaskan. Dan penanaman Mukuna serta bibit sawit merupakan 1 paket kerja pada tanaman ulang. Jadi ada dugaan kinerja kontraktor tidak sesuai spesifikasi.
Untuk menindak lanjutin hal ini, team berusaha menemui Manager kebun Marihat. Tetapi beliau tidak berada di tempat.
Selanjutnya team akan segera melaporkan terkait temuan ini kepada Dirut PTPN IV untuk konfirmasi mengenai hal ini. (ALS)
Discussion about this post